Tema majalah Marketing kali ini sangat menarik yaitu brand story atau story telling., brand story ini tentunya tidak hanya berlaku untuk sebuah produk tapi untuk diri sendiri dalam membangung personal branding juga cukup pas, mencoba menyimpulkan apa yang telah dibaca di majalah Marketing.
Dengan hadirnya medial social akan menyebabkan brand story
atau story telling menjadi bagian komunikasi yang penting untuk membantu
mengembangkan sebuah merek, sebuah story telling pun akan menarik bila sebuah
story dapat menciptakan emosi, emosi inilah yang nantinya membuat konsumen atau
pelanggan menjadi ingat dan memiliki perasaan terkoneksi yang kuat terhadap
sebuah merek karena ketika kita membeli sebuah merek tidak hanya membeli produk
semata tapi ada pengalaman yang diciptakan dan ada emosi yang muncul saat
menggunakan merek tersebut.
Story telling adalah strategi pemasaran baru yang mulai
hangat dipergunakan oleh para marketer untuk membangun sebuah merek seperti promosi
Line melalui cerita AADC 2
Lalu bagaimana cara mengembangkan brand story atau story
telling sebuah merek ?
Pertama sebuah merek yang memiliki sejarah adalah sumber
story yang menarik, bisa berupa sejarah bagaimana merek tersebut dibangun atau
sejarah mengenai pendirinya, contohnya Sari Ayu dan Mustika Ratu yang mempunyai
sejarah pendiri yang kuat.
Kedua, sumber brand story lainnya adalah keunikan dari
produk atau layanan, misal teh pucuk yang mempunyai keunikan dimana di dalam
ceritanya merek ini mempunyai kebun teh dan hanya memanfaatkan bagian pucuknya
saja.
Ketiga, brand story bisa dibangun dari apa yang menjadi visi
dan tujuan merek itu ada, seperti perusahaan asuransi yang selalu memberi
gambaran tentang betapa pentingnya asuransi jiwa bagi menjaga kesejahteraan
masa depan keluarga.
Keempat brand story dapat dibangun denga cerita sekitar
solusi yang ingin diberikan kepada konsumen dan pelanggannya, contohnya beberapa
kegiatan promosi susu yang memberikan beberapa solusi kepada anak yaitu makan,
istirahat dan olahraga yang berimbang agar tumbuh kembangnya bisa
maksimal.
Kelima brand story dapat dibangun melalui event yang
spektakuler atau membuat orang kagum, misal menjadi sponsor sebuah acara besar
seperti Djarum Indonesia Open., dimana melalui event dan kegiatan promosi
tersebut memperlihatkan bahwa djarum cukup memberikan kontribusi bagi
perkembangan dunia bulu tangkis Indonesia.
Brand story yang kuat, kreatif, personal dan emosial
tentunya akan menciptakan persepsi yang positif dan koneksi yang emosial sehingga konsumen atau pelanggan tentunya
memiliki preferensi yang tinggi terhadap merek tersebut dan akhirnya loyal.
No comments:
Post a Comment