Laman

Sunday, February 19, 2017

Kenapa pilih minimarket ?

"Dulu Ikan besar besar makan ikan kecil, sekarang ikan kecil yang makan ikan besar."
Begitulah istilah yang pas untuk menggambarkan keadaan sekarang, jika sebelumnya Hypermart, Carrefour dan Giant sangat perkasa dalam mendominasi pasar retail, saat ini mereka mengalami penurunan dari sisi profit dan traffic konsumen, mereka kalah dengan minimarket seperti Indomaret, Alfamart dan 7 eleven, atau jika sebelumnya Blue Bird dan taksi Express sangat dominan dalam menyediakan moda transportasi darat, saat ini mereka kalah bersaing taksi online seperti Uber dan Grab.

Melihat kondisi itu, mari kita lihat bersama hal apa saja yang menjadi faktor sukses minimarket bisa terus bertumbuh mengalahkan perusahaan besar yang telah berkecimpung lebih lama seperti Hypermart, Carrefour dan Giant.
  • Waralaba minimarket. Ini salah satu faktor utama kenapa minimarket terus bertumbuh. Jika pada hypermarket dibatasi oleh kepemilikan perseorangan atau perseroan maka minimarket dapat lebih leluasa mendapatkan modal besar dikarenakan minimarket menggunakan sistem waralaba sehingga dapat dimiliki oleh siapa saja yang mempunyai modal.
  • Sangat dekat dengan pemukimam. Keberadaan minimarket yang begitu dekat dengan pemukiman menjadi faktor kedua mengapa minimarket menjadi pilihan konsumen, walau harganya sedikit diatas Hypermarket namun dari sisi waktu dan biaya transportai menjadi pertimbangan lainnya. 
  • Waktu operasional hingga malam hari. Saat ini sudah banyak kita temui minimarket yang buka 24 Jam. Hal ini sangat membantu konsumen apabila mereka mempunyai keperluan mendesak seperti susu anak atau minyak goreng yang sudah habis.
  • Mudah mencari parkir. Tempat parkir menjadi salah satu pertimbangan kenapa konsumen enggan atau malas pergi ke Hypermarket, selain sulit mencari tempat parkir, biaya parkir yang mahal membuat konsumen beralih ke minimarket seperti Alfamidi.
  • Terdapat ATM. Sekali dayung, dua hingga tiga pulau terlampaui. Begitulah kira-kira strategi yang diambil oleh minimakret, mereka menempatkan ATM sebagai alat bantu untuk menarik konsumen agar mau datang ke tempat mereka. Tidak jarang bagi sebagian orang yang awalnya tidak mau membeli akhirnya menjadi beli karena terpengaruhi oleh promo yang menarik.
  • Promo menarik. Mayoritas ibu-ibu sangat sensitif terhadap harga. Harga menjadi salah faktor yang mempengaruhi mereka dalam membeli, Seperti buy 2 get 1, diskon hingga 30% hingga beli produk susu gratis 1 liter minyak.

Thursday, February 9, 2017

Diabetasol vs Tropicana Slim, Siapa yang lebih manis dipasar pemanis ?


Sering kali seseorang tidak menyadari begitu banyak asupan gula dari berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit diabetes, sehingga usaha preventif sebaiknya dilakukan sendini mungkin seperti mengontrol asupan gula yang masuk ke dalam tubuh.

Pasar gula rendah kalori pengganti gula asli di Indonesia masih sangat terbuka luas, hal ini dikarenakan menurut WHO,  Indonesia berada kedalam peringkat 10 besar negara yang mempunyai penyakit diabetes tertinggi di dunia. Pola makan yang berlebihan, tidak pernah berolahraga, dan obesitas menjadi beberapa penyebab mengapa penyakit Diabetes terus meningkat.


Melihat peluang tersebut, Kalbe Nutritionals dengan produk unggulan Diabetasol dan PT Nutrifood Indonesia dengan produk unggulannya Tropicana slim terus bersaing dan berlomba memperebutkan market share gula rendah kalori pengganti gula.


Diabetasol, dengan tagline "Ahlinya solusi Diabetes" dan dengan campaign 3J-nya (Jumlah, Jenis dan Jadwal makan) hadir dengan 2 jenis produk yaitu Susu dan Sweetener (pemanis). Mayoritas penderita diabetes pasti mengenal Diabetasol, hal ini karena Diabetasol sendiri merupakan market leader untuk kategori susu diabetes. Saat ini Diabetasol terus berusaha untuk menjadi yang terbaik di kategori sweetener. Untuk produk gula rendah kalori, Diabetasol hanya mempunyai 2 varian yaitu Diabetasol Sweetener nol kalori dan stevia dengan keunggulan rasa manisnya tidak berubah saat suhu tinggi.



Berbeda dengan Diabetasol yang hanya mempunyai 1 varian sweetener, Tropicana Slim hadir dengan berbagai macam pilihan varian produk gula rendah kalori yang disesuaikan dengan target market konsumennya antara lain Tropicana Slim Classic, DIABTX, Stevia, I sweet, dan lemon-C. Selain itu Tropicana Slim mempunyai berbagai macam produk yang dapat membantu mencegah penyakit diabetes seperti susu, sirup, kopi, mie goreng, beras merah, madu, kecap, dan minyak goreng.

Selain untuk membantu mencegah diabetes dan mengontrol kadar gula darah, Tropicana Slim juga mempunyai image sebagai produk untuk menjaga kesehatan dan menjaga badan agar tetap ideal. Tidak hanya menyasar penderita diabetes Tropicana Slim juga juga menjadikan kaum muda yang ingin tampil sehat dan idel sebagai target market mereka, hal ini terlihat jelas saat mereka mengeluarkan produk terbarunya yaitu mie goreng rendah kalori.


Melihat persaingan tersebut, aktivitas ATL dan BTL setiap brand akan sangat menentukan dalam meraih market sharet gula rendah kalori. Tropicana Slim sebagai market leader sweetener tidak boleh tinggal diam menghadapi Diabetasol yang terus berusaha mengambil market sharenya, karena pada prinsipnya mempertahankan market share akan lebih sulit daripada menggapainya, dan Diabetasol juga harus dapat lebih berinovasi dan adaptif dalam menghadirkan produk-produk solusi diabetes, tidak hanya berupa susu dan sweetener saja.