Laman

Sunday, December 25, 2016

Mengenal Investasi Reksa Dana yang tepat



Pengertian investasi adalah penyimpanan uang dengan tujuan memperoleh return yang diharapkan lebih besar untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan atau dapat diartikan juga sebagai suatu pengorbanan dalam bentuk penundaan pengeluaran sekarang untuk memperoleh keuntungan (return) yang lebih baik di masa datang.

Secara sederhana investasi adalah cara seseorang untuk mengelola uangnya baik itu dengan dibelikan property, ditabung atau ditanam ke dalam suatu usaha dengan tujuan mendapat keuntungan setelah masa/periode yang ditentukan sebelumnya.

Instrumen investasi reksadana merupakan salah satu opsi investasi yang layak diambil. Tentu bisa dikombinasikan dengan investasi tanah/properti, emas, deposito dll.

Berikut adalah jenis-jenis reksa dana :

- Reksa dana Saham
Reksadana saham menempatkan dananya minimal 80% ke saham. Sehingga, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan yang paling besar daripada reksadana yang lain karena sejalan dengan pertumbuhan pasar samham Indonesia. Namun demikian, resikonya juga paling besar.

- Reksa dana Pasar Uang
Reksadana ini seluruhnya ditempatkan pada deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan obligasi. Jatuh temponya kurang dari satu tahun. Reksadana ini relatif lebih aman dari pada reksadana lainnya, namun potensi keuntungannya hanya sedikit di atas deposito.

- Reksa dana Campuran
Sesuai namanya, reksadana campuran mengalokasikan dananya di berbagai instrumen keuangan, seperti deposito, obligasi, dan saham. Karena dapat berinvestasi saham, reksadana campuran lebih beresiko. Akan tetapi, hasil return-nya yang lebih tinggi daripada reksadana pendapatan tetap.

- Reksa dana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap dananya dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Return-nya lebih tinggi dari pada reksadana pasar uang. Umumnya, return-nya bisa mencapai lebih dari 10% per tahun.

- Reksa dana Terproteksi
Reksadana terproteksi menempatkan sebagian dananya dalam instrumen obligasi yang  dapat memberikan perlindungan atas nilai investasi pada saat jatuh tempo. Reksadana ini memiliki perlindungan 100% pada nilai pokok investasi jika dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Secara risiko, dari jenis reksa dana tersebut yang risikonya dari yang paling rendah hingga ke paling tinggi urutannya adalah reksa dana terproteksi, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham.

Untuk berinvestasi reksa dana, pertanyaan yang paling penting adalah bukan “kapan” waktu memulainya, tapi “berapa lama” anda akan berinvestasi karena berinvestasi reksadana membutuhkan jangka waktu yang berbeda-beda. Ada yang untuk kurang dari setahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun, dan lebih dari 5 tahun. 

Bagaimana cara memilih reksa dana yang tepat?

Dalam memilih reksa dana, cara yang tepat adalah mencocokkan antara tujuan keuangan dengan jenis reksa dananya.
  
Untuk jangka waktu kurang dari setahun, sebaiknya Anda memilih reksa dana pasar uang. Jadi misalkan anda berinvestasi di reksa dana dengan tujuan membayar uang sekolah anak yang akan jatuh tempo 6 bulan lagi, maka bisa berinvestasi pada jenis reksa dana pasar uang.

Untuk investasi 1-3 tahun, Anda dapat memilih reksa dana pendapatan tetap, misalkan punya target bisa mulai DP rumah / apartemen 3 tahun lagi, maka jenis reksa dana yang sesuai adalah reksa dana pendapatan tetap.

Untuk jangka waktu 3-5 tahun, gunakanlah reksa dana campuran, contoh  mau menyekolahkan anak ke luar negeri yang membutuhkan dana besar 5 tahun dari sekarang.

Terakhir, untuk Anda yang menginginkan investasi jangka panjang, yakni lebih dari 5 - 10 tahun, yaitu untuk  mempersiapkan dana pensiun, mempersiapkan warisan untuk anak dan cucu gunakanlah reksa dana saham. Investasi di jenis reksa dana saham bisa saja memberikan hasil besar dalam waktu 1 – 2 tahun, tapi bisa juga rugi namun dengan berinvestasi selama 5 tahun atau lebih, potensi terjadi kerugiannya bisa lebih kecil dan kemungkinan hasil pengembaliannya juga lebih tinggi. Jika anda berencana untuk berinvestasi reksa dana saham untuk lima tahun ke depan, “kapanpun” merupakan waktu yang tepat untuk memulai.
Jangka waktu di atas tidak berarti bahwa reksa dana tidak bisa dicairkan, kita bebas mencairkan kapanpun, hanya saja investasi yang sesuai dengan jangka waktu akan menghindarkan kita dari potensi risiko dan mendapatkan tingkat pengembalian yang wajar.

Sumber : Infovesta, kompas.com, cermati.com

Thursday, October 6, 2016

Jayapura, tanah papua rasa jawa

Apa yang terbayang setelah mendengar kata Jayapura ? Daerah terbelakang ? banyak orang asli Papua ?

Saat kita menginjakan kaki di Jayapura kita tidak akan merasa ada di tanah papua, karena di Jayapura mayoritasnya adalah pendatang yang berasal dari Jawa dan Makassar (Bugis) dan sepanjang jalan kita akan menjumpai rumah makan khas Jawa dan Makasar seperti Ayam Lalapan, Nasi Goreng, Coto Makasar, dll.

Jangan pernah berpikir Jayapura merupakan daerah terbelakang, karena dibandingkan dengan kota-kota kecil di Jawa, Jayapura sudah lebih maju hal ini terbukti dengan sudah masuknya beberapa restaurant fast food seperti KFC, Pizza Hut, Solaria, Excelso, J.co, dan Bread Talk.

Seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia, di Jayapura kita juga akan sering menjumpai kemacetan yang cukup panjang dan padat, hal ini karena angkot yang sering berhenti menaikan dan menurunkan penumpang serta jalan yang sempit yang hanya dapat menampung dua kendaraan.

Ada yang special di Jayapura, yaitu saat kota lain menjalani Car Free Day (CFD) di hari minggu, di kota ini CFD diadakan di hari sabtu, kenapa ? karena mayoritas masyarakat di sini beragama nasrani sehingga sibuk beribadah di hari Minggu.


Sunday, June 5, 2016

Cara Memandang Uang


Menurut beberapa ahli keuangan atau ekonomi, ada beberapa cara memandang terhadap uang yaitu, cara memandang seperti orang miskin, orang kelas menengah dan orang kaya.

Cara memandang orang miskin digambarkan kepada mereka yang bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan. Setelah bekerja, mereka mendapatkan uang, kemudian mereka membelanjakan semua uangnya. kelompok ini hampir tidak mempunyai tabungan atau investasi mereka selalu mengeluh tidak mempunyai penghasilan cukup, seolah penghasilannya kurang terus.

Kelompok kedua, memiliki cara pandang kelas menengah, mereka bekerja keras juga untuk mendapatkan penghasilan, setelah mendapatkan penghasilan mereka membelanjakan sebagian uangnya lalu menabung dari sisa belanjaannya. Ketika mereka mendapatkan penghasilan lebih banyak mereka akan membelanjakan tambahan biaya tersebut misal dengan membeli mobil atau handphone yang lebih bagus. Dalam kelompok ini mereka juga tidak mempunyai tabungan dan tidak mempunyai penghasilan lain dan hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaan mereka.

Kelompok terakhir adalah orang mempunyai cara pandang seperti orang kaya. Setelah mendapatkan penghasilan mereka meyisihkan terlebih dahulu untuk ditabung kemudian dibelanjakan. Kelompok ini tidak membeli rumah lebih besar lagi ketika mendapatkan penghasilan tambahan tapi mereka lebih senang menambah tabungannya. Tabungan mereka ini lalu digunakan untuk membeli aset seperti saham, reksa dana atau properti, sehingga aset mereka semakin banyak dan memberikan tambahan pendapatan juga. Kelompok ini memperoleh pendapatan setidaknya dari dua sumber yaitu dari pekerjaan mereka sehari-hari dan memperoleh pendapatan pasif dari asetnya.

Sunday, May 29, 2016

Mayora vs Indomie : Bakmi Mewah & Real Meat, Siapa yang juara ?


Mayora, kembali melebarkan sayapnya dengan meluncurkan produk mi instan terbarunya dengan merk Bakmi Mewah, Seperti kita ketahui, Mayora merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman (FMCG / Fast Moving Consumer Goods) yang cukup disegani di Indonesia dengan beberapa produk andalannya seperti Teh Pucuk, Torabika, Beng-Beng, dan biskuit Roma. 

Masuknya Mayora ke mie instant bisa dibilang baru, dengan produknya Bakmi Mewah menjadi bakmi pertama di Indonesia yang menghadirkan topping ayam dan jamur basah sesungguhnya dan dengan tagline pertama di Indonesia, bakmi ayam dengan daging ayam asli. Seperti biasa, launching produk dari Mayora selalu bersifat massive didukung dengan strategi ATL dan activity BTL, iklan TV muncul hampir disemua channel dengan brand ambassador Raffi Ahmad dan kegiatan sampling di supermarket dan hypermaket yang sangat meriah.

Indomie sebagai market leader mie instant di Indonesia tentunya tidak akan tinggal diam dengan produk Bakmi Mewah. Indomie selalu akan berusaha meyakinkan pasar bahwa tidak ada lagi merek mie instan lain yang lebih enak dan lebih berkualitas daripada Indomie. Sehingga jika orang ingin makan mie instan, mereka tidak akan tengok kanan-kiri lagi, dan akan langsung memilih Indomie.

Tidak butuh waktu lama bagi Indomie untuk mengeluarkan produk pesaing Bakmi Mewah dan seolah tidak mau kalah dengan Bakmi Mewah, Indomie mengeluarkan produk baru dengan nama Real Meat dan dengan tambahan tagline dengan daging ayam Asli sama seperti tagline Bakmi Mewah.

 Berikut beberapa perbedaan antaran Bakmi mewah dan Real Meat :

Dari bentuk kemasan Real Meat dan Bakmi Mewah terlihat mirip karena sama-sama mempunyai isi sebesar 110g, namun dari sisi warna dan packaging Real Meat terlihat lebih premium.
 
Dari sisi kandungan, sebagai perusahaan market leader dan berpengalaman dibidang mie Instant, Indomie Real Meat mempunyai keunggulan yaitu terdapat kandungan Vitamin A, B1, B6 dan B12 
 

Soal rasa mungkin sangat subjektif tapi inilah faktor pembeda antara Real Meat dan Bakmi Mewah. Real Meat yang mengusung nama Mie Instant Goreng saat setelah diaduk memang terlihat seperti mie goreng pada umumnya dengan mayoritas bumbu kecap dan mempunyai rasa manis sedangkan Bakmi Mewah memang lebih terkesan sebagai Bakmi atau Mie Ayam Bangka dengan rasa yang lebih gurih. Bagi yanag suka dengan rasa manis dan dengan lidah jawa Real Meat mungkin lebih cocok sedangkan yang menyukai rasa asin dan gurih mungkin akan lebih menyukai Bakmi Mewah.